Sabtu, 24 Januari 2009

Pembelajaran IPA

  1. IPA sebagai produk, proses dan prosedur merupakan prinsip paling kuat dan paling banyak diterima dalam PBM IPA karena pada hakikatnya pembelajaran IPA tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai fakta yang dihafal, namun juga merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari gejala-gejala alam yang belum dapat diterangkan. Sebagian besar IPA terdiri atas penyelidikan dan studi sistematis terhadap alam yang dilakukan dengan metode ilmiah. Pengetahuan itu tumbuh dan berkembang setiap adanya penyelidikan, sehingga memperoleh informasi atau pengetahuan baru. Penyelidikan IPA menggunakan apa yang telah diketahui sebagai batu loncatan untuk memahami apa yang belum diketahui.

  1. Pembelajaran bernuansa konstruktivisme sangan menunjang pembelajaran kontekstual karena konstruktivisme merupakan landasan (filosofi) pendekatan kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-koyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta –fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang ”student centered” yang dikemas melalui proses mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan, siswa membangun sendiri pengetahuannya melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Hal inilah yang menyebabkan pembelajaran konstruktivisme menunjang pembelajaran kontekstual.

  1. Pertimbangan yang paling tepat dalam memilih model/ strategi pembelajaran IPA adalah bagaimana mengaktifkan siswa dan menciptakan suasana pembelajaran IPA yang menarik dan menyenangkan. Sebab jika peserta didik dapat tetap aktif, mereka senang dan tertarik dengan pembelajaran yang mereka ikuti, maka peserta didik tersebut dapat dengan mudah membangun konsep-konsep IPA. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang diinginkan atau kompetensi dasar yang diharapkan akan tercapai.